Aku ingin kau mengetahui tentang perasaanku, perasaan yang telah aku kumpulkan untuk menghadapimu. Namun, apa yang aku telah lakukan itu sia-sia. Terlambat. Sial, sudah lewat waktunya tidak sempat mengutarakan perasaanku padamu. Aku ingin mengeluarkan semua maksud perasaan melalui lembar ini. Saat aku berperasaan, sangat ingin kuungkapkan ini agar kau mendengarkan dan mengerti ini. Sayangnya, kau tidak akan meladeni akan tingkah lakuku. “mungkin aku lebay yah?” tapi ini serius benar-benar dari hati sesungguhnya. Aku nggak main-main ya, bang! Aku anakmu. Hehehe. Candaanku dilewati dulu ajalah. selamat membaca! Menghargai, perasaanku yang pertama… “Selama ini apa yang telah kamu lakukan padaku, misalnya pernah menyukaiku, pernah mencintaiku, pernah menyayangiku dan sebagainya disebut -hal terkecil-. Dan Aku malah sangat menghargaimu itu adalah kamu memperlakukan aku seperti itu. Sudah bikin aku bernostalgia pada masa lalu. Kadang-kadang kalau aku kangen kamu, aku...