Langsung ke konten utama

I want you know about my heart..



Aku ingin kau mengetahui tentang perasaanku, perasaan yang telah aku kumpulkan untuk menghadapimu. Namun, apa yang aku telah lakukan itu sia-sia. Terlambat. Sial, sudah lewat waktunya tidak sempat mengutarakan perasaanku padamu. Aku ingin mengeluarkan semua maksud perasaan melalui lembar ini. 
Saat aku berperasaan, sangat ingin kuungkapkan ini agar kau mendengarkan dan mengerti ini. Sayangnya, kau tidak akan meladeni akan tingkah lakuku. “mungkin aku lebay yah?” tapi ini serius benar-benar dari hati sesungguhnya. Aku nggak main-main ya, bang! Aku anakmu. Hehehe. Candaanku dilewati dulu ajalah. selamat membaca! 

Menghargai, perasaanku yang pertama…
“Selama ini apa yang telah kamu lakukan padaku, misalnya pernah menyukaiku, pernah mencintaiku, pernah menyayangiku dan sebagainya disebut -hal terkecil-. Dan Aku malah sangat menghargaimu itu adalah kamu memperlakukan aku seperti itu.
Sudah bikin aku bernostalgia pada masa lalu. Kadang-kadang kalau aku kangen kamu, aku pasti selalu memikirkanmu dan ingat saat bersamamu dan terus menerus. Aku gak tau kenapa yah. Entahlah. Seolah aku masih mempunyai harapan darimu. Hope, hope, and hope. Bodo amat has! Itu masa laluku tetaplah berlalu. Dan enggak bisa mengulangi waktu itu. –Andai ada mesin waktu pasti aku bisa mengulanginya. Hehe- imanjinasi banget lu has. Haha.
Inilah membuatku dihantui pertanyaan “Apa yang diharapkan olehku, bisakah dicapai? Ya Allah, bantuilah aku melupakannya. Tapi tak bisa melupakannya satu persatu apalagi kenanganpun. Aku sangat menyesal.

cinta, perasaanku yang kedua…
Sejak, kamu menyembunyikan dirimu dibalik pohon agar kamu dapat menghindariku. Itu saja selalu yang kamu lakukan. Aku terus mencarimu disaat aku membutuhkanmu. Aku tidak memaksa diriku untuk terus mencarimu. Tapi, menunggumu, semacam ujian pengorbananku hanya demi –satu orang saja-. Menunggu tanda-tanda kedatanganmu. Aku tidak merasa bosan jika melakukannya. Jika, kau benar-benar datang dan kembali padaku. Aura cintaku mulai memudar kembali. Tapi tidak sekarang, karena kau sudah didambakan dia. Aku tak peduli! Aku tetap selalu mencintaimu. Itulah janjiku.

Sayang, perasaan yang ketigaku…
Kau tahu? Aku adalah orang yang menemani hari-harimu, akulah orang pertama menempatkan posisi di hati kamu. Aku seperti daun yang baru saja digugur dan kamu angin pergi begitu saja menghalangiku. Apakah aku salah? Iya benar sangat salah. Aku melakukan apapun demi mendapatkan kamu.
Mungkin yang kamu pikirkan, dialah lebih cantik daripada aku. Maybe. Jadi, kamu hanya mencintai semata fisik daripada hati. Apakah kamu benar-benar tidak tulus mencintaiku? Dan kau mencintainya karena kecantikannya. Iya benar! Itulah yang kamu mau, lakukan saja.
Udah wajar, kecocokan pasangan itu dari tipe idealnya bukan dari memaksakan hati. Iyakan. Gak harus sama aku. Gapapa kok. Pilihlah jodoh yang benar-benar baik. Karena gak semua jodoh yang baik. Takutnya juga keliru. Kita sama-sama sedang belajar dewasa kok.

Tulus, perasaanku yang keempat…
Menurutku, kamu apa adanya! Aku tidak memandang dari fisik, tapi aku memilih dengan hati terdalam. Aku sangat tulus dan tulus memilihmu dengan kondisi apapun. Ketika aku sudah merasa nyaman dengan kamu maka aku sudah mantap memilihmu. Segalanya yang ada dirimu padaku akan merubahku menjadi lebih baik dari buruk.

Setia, perasaanku yang kelima…
Meski, aku tidak sempurna untuk kamu. Tapi kamu sempurna bagiku. Apapun kau disisiku, aku kan tetap setia disaat bersamamu. Namun, kesetiaanku sepertinya kusia-siakan karena kamu tidak menghargai kesetiaanku. Maka aku tidak dapat melanjutkan kesetiaanku.
Aku terlalu bodoh ya? Karena dulu mengejar kamu hanya demi cinta. Bukan dari pandangan fisik melainkan aku sangat sayang padamu. Dapatkah kamu mengerti hanya separuh saja?

Cemburu, perasaanku yang keenam…
Selain itu, aku suka cemburu membakar hatiku menjadi hangus yang tidak bersisa berakhir sebuah sakit yang terpilu hanya bisa aku rasakan itu. Mungkin hanya saat aku tak ada lagi di dunia ini, kamu akan menyelipkan namaku dalam setiap doa terbaikmu. Aku hanya bisa menunggu kau kembali dalam pelukanmu. Kembalilah padaku. Aku sangat ingin membutuhkanmu. Sudah terlalu lama aku terbalut dengan luka lama. Aku hanya bisa pasrah. Tolong cepat pulang. Aku ingin memeluk tubuh hangatmu. Aku ingin memberimu kedamaian. Pulanglah, dihatiku adalah rumahmu.

Harapan, perasaanku yang ketujuh…
Kau tahu?. Kau sudah memberiku sebuah Harapan seolah satu harapan untukku yang kamu berikan. Akhirnya kita bersepakat untuk berjanji –bersatu-. Apakah nanti akan bersatu dengan bahagia? Entahlah. Dengan janji, itulah sebabnya aku terus setia padamu.

Sakit hati, perasaanku yang kedelapan…
Badaipun berangsur datang diantara aku dan dia. Darimana kah badai itu muncul? Badai itu menciptakan sebuah masalah. Yap masalah! Aku putus denganmu hanya karena masalah kecil, yaitu aku diselingkuh. Aku gak nyangka kamu bakal sepertimu. Jadi selama ini apa yang sudah kamu sembunyikan dariku. Selama itu, aku tidak menyadarinya. Aku sangat menyesal.
Sebenarnya aku kecewa dan kesal yang lebih dalam. Kekecewaanya tak lama itu. Kadang tiap aku ingat kamu pasti aku selalu ingat kenangannya. Kenangan indah dan pahit. Bagaikan tangkai bunga tanpa mahkota bunga. Hanya aku rasakan itu kesepian
Hmm, selama ini sejak kamu meninggalkanku dan hanya tinggal sisa-sisa kenangan. Kemanapun aku ingin pergi sendirian, tapi kenangan itu tetap selalu mengikutiku. Kenangannya tak bisa melepaskan dari lekatanku. Kenangan itu selalu kamu dan kamu. Tiap hari aku melihatmu bersamanya, walau tidak dengan mataku sendiri. Tiap pecahan menghasilkan sebuah serpihan-serpihan kenangan, semuanya aku mencoba menyatukan kembali ketika aku kangen. Ketika kamu kembali padaku, sudah semestinya serpihan kenangan telah terkumpul dan sempurna itulah diharapkan olehku.
Akan aku sempurnakan serpihannya menjadi teka-teki paling sempurna untuk bernostalgia kenangan kita. Ada, kekecewakan yang tak bisa diungkapkan secara jelas. Tapi aku bisa menunjukannya hanya melalui air mata. Kamu hebat sekali pernah mewarnai hari-hariku, pernah membuatku tersenyum terakhir kali. Namun, tipuanmu mendekamku pada akhirnya. Kamulah membuatku memendam perasaanku. Bagaimana cara aku bisa mencurahkan semua perasaanku?

Kangen, perasaanku yang kesembilan..
 Rindu akan keramaikanmu waktu itu. Kata-kata mesramu terlontarkan ke bisikan telingaku. Dan kamu memperindahkan tiap baitku. Aku rindu kamu. Kangen, sayang2an, kangen jalan-jalan, kangen bercanda, kangen bersamamu. Setiap kangen,  selalu saja sasaran itu kamu.
Bagaimana cara aku menjauhimu, setiap langkaku adalah kearahmu. Kini aku tak lagi mendapatimu yang disana entah kemanapun kau pergi. Sepertinya aku merasa diusir dari kehidupanmu. Sepertinya benar. Kamu mengusirku tanpa belas kasihanmu itu. Bukannya aku penggemis cinta. Bukanpun aku membanggakan kamu. Melainkan aku sangat mebutuhkanmu untuk disampingku. Aku memiliki banyak kekurangan. Jika kau sanggup. Terimalah aku apa adanya dengan segenap jiwamu yang kau berikan padaku agar aku dapat merasakan keramaikan yang selama ini kunanti, tak apalah kau tak menyukaiku maupun tinggalkan aku asalkan tak lupa kenangan kita. Terima kasih, cinta yang kau berikan padaku!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

STUDY TOUR KE BALI

STUDY TOUR KE PULAU DEWATA, BALI Pada tanggal 11 Desember 2015, SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta mengadakan acara Study Tour ke Pulau Bali. Pukul 08.00 WIB, Kami berkumpul di Lapangan Karang, kotagede sekitar sekolahku. Menurut data yang kami terima, aku ditempatkan bus no. 2 dari jumlah 4 bus. Setelah kami naik ke bus 2, bus no 2 pun berangkat dengan no urut 2. Selfie dulu sebelum otw Dalam perjalanan, ada yang tidur, ada yang bercanda, berfoto-foto, ada yang menari dan menonton film untuk menghilangkan bosan. Sekitar jam 12.00 WIB, kami berhenti di rumah makan di Ngawi untuk makan siang dan melaksanakan sholat dhuhur dan sholat Jum’at. Setelah, makan siang kami dilanjutkan untuk Sholat dhuhur dan bagi anak laki-laki melaksanakan sholat jum’at. Setelah semua selesai, kami melanjutkan kembali dalam perjalanan. Pada pukul 19.30 WIB, kami telah sampai di Rumah Makan daerah Pasuruan, Probolinggo untuk makan malam dan melaksanakan sholat magrib di jamak dengan isya

Cerita Wayang RAMA SHINTA (bahasa indonesia dan inggris)

*** Kisah Ramayana diawali dengan adanya seseorang bernama Rama, yaitu putra mahkota Prabu Dasarata di Kosala dengan ibukotanya Ayodya. memiliki tiga saudara bernama Barata, Laksmana dan Satrukna. Rama lahir dari isteri pertama Dasarata bernama Kausala, Barata dari isteri keduanya bernama Kaikeyi serta Laksmana dan Satrukna dari isterinya ketiga bernama Sumitra. Mereka hidup rukun. Sejak remaja, Rama dan Laksmana berguru kepada Wismamitra sehingga menjadi pemuda tangguh. Rama kemudian mengikuti sayembara di Matila ibukota negara Wideha. Berkat keberhasilannya menarik busur pusaka milik Prabu Janaka, ia dihadiahi putri sulungnya bernama Sinta, sedangkan Laksmana dinikahkan dengan Urmila, adik Sinta. Setelah Dasarata tua, Rama yang direncanakan untuk menggantikannya menjadi raja, gagal setelah Kaikeyi mengingatkan janji Dasarata bahwa yang berhak atas tahta adalah Barata dan Rama harus dibuang selama 15 (lima belas) tahun. Atas dasar janji itulah dengan lapang dada Rama pergi menge

Pengalaman waktu SMP (Sekolah Menengah Pertama)

Alhamdullilah setelah tamat SD (Sekolah Dasar) dan menjadi Alumni SDN GEJAYAN, sesungguhnya aku masih mampu melanjutkan Sekolah umum SMP lagi. Setelah lama berpikir mencari sekolah yang menerima anak inklusi karena aku memiliki terbatasan mendengar. Bu Nining (guru pendamping di SDN GEJAYAN) yang memberiku pilihan sekolah SMP. Pilihannya yaitu SMP N 2 SEWON YK dan SMP TAMAN DEWASA IP YK. Setelah UN SD, liburan pun tiba aku tidak hanya sekadar bersantai tetapi berniat untuk melanjutkan SMP karena itu aku mencari sekolah SMP. Aku lebih milih sekolah di SMP TAMAN DEWASA IP YK daripada di SMP N 2 SEWON YK. Karena sekolah SMP TDIP yk jaraknya dari rumahku lebih dekat tetapi bukan bebas biaya namun melainkan biaya SPP yg sangat mahal tetapi aku tetap minat. Sementara SMP N 2 SEWON YK memang bagus dan bebas biaya, di sana juga alumni anak-anak tunarungu dan juga teman lamaku dulu seperti kak Kaka,Kak Riri, banyak lagi tetapi jarak nya sangat jauh seperti ke SDN GEJAYAN. Aku tidak ingi