Langsung ke konten utama

Cerita Wayang RAMA SHINTA (bahasa indonesia dan inggris)


***
Kisah Ramayana diawali dengan adanya seseorang bernama Rama, yaitu putra mahkota Prabu Dasarata di Kosala dengan ibukotanya Ayodya. memiliki tiga saudara bernama Barata, Laksmana dan Satrukna. Rama lahir dari isteri pertama Dasarata bernama Kausala, Barata dari isteri keduanya bernama Kaikeyi serta Laksmana dan Satrukna dari isterinya ketiga bernama Sumitra. Mereka hidup rukun.

Sejak remaja, Rama dan Laksmana berguru kepada Wismamitra sehingga menjadi pemuda tangguh. Rama kemudian mengikuti sayembara di Matila ibukota negara Wideha. Berkat keberhasilannya menarik busur pusaka milik Prabu Janaka, ia dihadiahi putri sulungnya bernama Sinta, sedangkan Laksmana dinikahkan dengan Urmila, adik Sinta.

Setelah Dasarata tua, Rama yang direncanakan untuk menggantikannya menjadi raja, gagal setelah Kaikeyi mengingatkan janji Dasarata bahwa yang berhak atas tahta adalah Barata dan Rama harus dibuang selama 15 (lima belas) tahun. Atas dasar janji itulah dengan lapang dada Rama pergi mengembara ke hutan Dandaka, meskipun dihalangi ibunya maupun Barata sendiri. Kepergiannya itu diikuti oleh Sinta dan Laksmana.

Namun kepergian Rama membuat Dasarata sedih dan akhirnya meninggal. Untuk mengisi kekosongan singgasana, para petinggi kerajaan sepakat mengangkat Barata sebagai raja. Tapi ia menolak, karena menganggap bahwa takhta itu milik Rama, sang kakak. Untuk itu Barata disertai parajurit dan punggawanya, menjemput Rama di hutan. Saat ketemu kakaknya, Barata sambil menangis menuturkan perihal kematian Dasarata dan menyesalkan kehendak ibunya, untuk itu ia dan para punggawanya meminta agar Rama kembali ke Ayodya dan naik takhta. Tetapi Rama menolak serta tetap melaksanakan titah ayahandanya dan tidak menyalahkan sang ibu tiri, Kaikeyi, sekaligus membujuk Barata agar bersedia naik takhta. Setelah menerima sepatu dari Rama, Barata kembali ke kerajaan dan berjanji akan menjalankan pemerintahan sebagai wakil kakaknya.

Banyak cobaan yang dihadapi Rama dan Laksmana, dalam pengembaraannya di hutan. Mereka harus menghadapi para raksasa yang meresahkan masyarakat di sekitar hutan Kandaka itu. Musuh yang menjengkelkan adalah Surpanaka, raksesi yang menginginkan Rama dan Laksmana menjadi suaminya. Akibatnya, hidung dan telinga Surpanaka dibabat hingga putus oleh Laksmana. Dengan menahan sakit dan malu, Surpanaka mengadu kepada kakaknya, yaitu Rahwana yang menjadi raja raksasa di Alengka, sambil membujuk agar Rahwana merebut Sinta dari tangan Rama. Dengan bantuan Marica yang mengubah diri menjadi kijang keemasan, Sinta berhasil diculik Rahwana dan dibawa ke Alengka.

Burung Jatayu yang berusaha menghalangi, tewas oleh senjata Rahwana. Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Jatayu masih sempat mengabarkan nasib Sinta kepada Rama dan Laksmana yang sedang mencarinya.Dalam mencari Sinta, Rama dan Laksamana berjumpa pembesar kera yang bernama Sugriwa dan Hanuman. Mereka mengikat persahabatan dalam suka dan duka. Dengan bantuan Rama, Sugriwa dapat bertahta kembali di Kiskenda setelah berhasil mengalahkan Subali yang lalim. Setelah itu, Hanuman diperintahkan untuk membantu Rama mencari Sinta. Dengan pasukan kera yang dipimpin Anggada, anak Subali, mereka pergi mencari Sinta.

Atas petunjuk Sempati, kakak Jatayu, mereka menuju ke pantai selatan. Untuk mencapai Alengka, Hanuman meloncat dari puncak gunung Mahendra. Setibanya di ibukota Alengka, Hanuman berhasil menemui Sinta dan mengabarkan bahwa Rama akan segera membebaskannya. Sekembalinya dari Alengka, Hanuman melapor kepada Rama. Strategi penyerbuan pun segera disusun. Atas saran Wibisana, adik Rahwana yang membelot ke pasukan Rama, dibuatlah jembatan menuju Alengka. Setelah jembatan jadi, berhamburanlah pasukan kera menyerbu Alengka. Akhirnya, Rahwana dan pasukannya hancur. Wibisana kemudian dinobatkan menjadi raja Alengka, menggantikan kakaknya yang mati dalam peperangan.

Setelah berhasil membebaskan Sinta, pergilah Rama dan Sinta serta Laksmana dan seluruh pasukan (termasuk pasukan kera) ke Ayodya. Setibanya di ibukota negera Kosala itu, mereka disambut dengan meriah oleh Barata, Satrukna, para ibu Suri, para punggawa dan para prajurit, serta seluruh rakyat Kosala. Dengan disaksikan oleh mereka, Rama kemudian dinobatkan menjadi raja.

*** bahasa inggris

Ramayana story begins with a man named Rama , the crown prince King Dasarata Kosala with its capital in Ayodya . has three brothers named Barata , Lakshmana and Satrukna . Rama was born of the first wife named Dasarata Kausala , Barata from his second wife named Kaikeyi , and Lakshmana and Satrukna from third wife named Sumitra . They live in harmony .

As a teenager , Rama and Lakshmana to Wismamitra studied to become resilient youth . Rama then join the competition in the nation's capital Matila Wideha . Thanks to the success drawing the bow heirloom belonging King Janaka , he was rewarded with his eldest daughter named Sita , Lakshmana while married to Urmila , the sister of Sprott .

After Dasarata old , Rama planned to replace him as king , failed after Kaikeyi reminded promise Dasarata that are entitled to the throne is Barata and Rama had thrown for 15 (fifteen ) years . On the basis of promises that Rama gracefully wander into the woods Dandaka , although hindered his own mother and Barata . His departure was followed by Sita and Lakshmana.

But the sad departure of Rama made ​​Dasarata and eventually died . To fill the void throne , royal officials agreed to lift Barata as king . But he refused , because it assumes that the throne belongs to Rama , his brother . For that Barata accompanied parajurit and punggawanya , pick Rama in the forest . We met his brother , Barata said tearfully about the death of his mother 's will Dasarata and deplored , for it was he and the punggawanya requested that Rama returned to Ayodya and ascend the throne . But Rama refused and continue to implement the decree does not blame his father and stepmother , Kaikeyi , as well as persuade Barata be willing to ascend the throne . After receiving the shoes of Rama , Barata back to the kingdom and promised to run the government as a representative of her brother .

Many trials faced by Rama and Lakshmana , in his wanderings in the forest . They must confront the unsettling giant forest communities Kandaka it . Annoying enemy is Surpanaka , raksesi who wants to be her husband Rama and Lakshmana . As a result , the nose and ears cleared up Surpanaka off by Lakshmana. With pain and shame , Surpanaka complained to his brother , the king Ravana of Lanka giant , while persuading that Ravana captured Sita from the hands of Rama . With the help of Marica who transform themselves into a golden deer , Ravana abducted Sita managed and taken to Lanka .

Jatayu bird who tries to obstruct , Ravana was killed by weapons . Prior to his last breath , Jatayu still managed to preach the fate of Sita to Rama and Lakshmana are mencarinya.Dalam looking for Sita, Rama and Laksamana ape named magnifying met Sugriva and Hanuman . Their binding friendship in joy and sorrow . With the help of Rama , Sugriva to the throne back in Kiskenda after defeating Vali unjust . Thereafter , Hanuman was ordered to help Rama find Sita . With the monkey army led Anggada , son Vali , they went in search of Sita .

Above instructions Sempati , brother Jatayu , they headed to the south coast . To reach of Lanka , Hanuman jumped on top of the mountain Mahendra . Arriving in the capital of Lanka , Sita and Hanuman successfully met the news that Rama would soon release him . Upon his return from of Lanka , Hanuman reports to Rama . Invasion strategy had to be devised . On the advice Wibisana , brother of Ravana who defected to Rama's army , made ​​bridges heading of Lanka . After the bridge finished , evacuated troops stormed apes of Lanka . Finally , Ravana and his army destroyed . Wibisana then crowned the king of Lanka , succeeded his older brother who died in the war .

After successfully freeing Sita , Rama and Sinta go and Lakshman and the entire army ( including the monkey army ) to Ayodya . Arriving in the capital of the Kosala country , they were greeted with great fanfare by Barata , Satrukna , mothers Suri , the leaders and the soldiers , as well as all the people of Kosala . By their very eyes, Rama was crowned as king .

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman waktu SMP (Sekolah Menengah Pertama)

Alhamdullilah setelah tamat SD (Sekolah Dasar) dan menjadi Alumni SDN GEJAYAN, sesungguhnya aku masih mampu melanjutkan Sekolah umum SMP lagi. Setelah lama berpikir mencari sekolah yang menerima anak inklusi karena aku memiliki terbatasan mendengar. Bu Nining (guru pendamping di SDN GEJAYAN) yang memberiku pilihan sekolah SMP. Pilihannya yaitu SMP N 2 SEWON YK dan SMP TAMAN DEWASA IP YK. Setelah UN SD, liburan pun tiba aku tidak hanya sekadar bersantai tetapi berniat untuk melanjutkan SMP karena itu aku mencari sekolah SMP. Aku lebih milih sekolah di SMP TAMAN DEWASA IP YK daripada di SMP N 2 SEWON YK. Karena sekolah SMP TDIP yk jaraknya dari rumahku lebih dekat tetapi bukan bebas biaya namun melainkan biaya SPP yg sangat mahal tetapi aku tetap minat. Sementara SMP N 2 SEWON YK memang bagus dan bebas biaya, di sana juga alumni anak-anak tunarungu dan juga teman lamaku dulu seperti kak Kaka,Kak Riri, banyak lagi tetapi jarak nya sangat jauh seperti ke SDN GEJAYAN. Aku tidak ingi...

STUDY TOUR KE BALI

STUDY TOUR KE PULAU DEWATA, BALI Pada tanggal 11 Desember 2015, SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta mengadakan acara Study Tour ke Pulau Bali. Pukul 08.00 WIB, Kami berkumpul di Lapangan Karang, kotagede sekitar sekolahku. Menurut data yang kami terima, aku ditempatkan bus no. 2 dari jumlah 4 bus. Setelah kami naik ke bus 2, bus no 2 pun berangkat dengan no urut 2. Selfie dulu sebelum otw Dalam perjalanan, ada yang tidur, ada yang bercanda, berfoto-foto, ada yang menari dan menonton film untuk menghilangkan bosan. Sekitar jam 12.00 WIB, kami berhenti di rumah makan di Ngawi untuk makan siang dan melaksanakan sholat dhuhur dan sholat Jum’at. Setelah, makan siang kami dilanjutkan untuk Sholat dhuhur dan bagi anak laki-laki melaksanakan sholat jum’at. Setelah semua selesai, kami melanjutkan kembali dalam perjalanan. Pada pukul 19.30 WIB, kami telah sampai di Rumah Makan daerah Pasuruan, Probolinggo untuk makan malam dan melaksanakan sholat magrib di jamak dengan isya...