Langsung ke konten utama

PENGALAMAN ORANG TULI DALAM PENGUNAAN ABD (ALAT BANTU DENGAR)

Hallo dengan Hastu lagi, sudah lama nggak menulis seperti biasanya sejak SMA. karena sudah memulai karir perkuliahan semakin sibuk dari hari ke hari. Sebenarnya masih banyak tanggungan yang harus aku untuk menulis lagi. Oiya, saya dapat permintaan dari orang tua yang punya anak TULI atau TUNARUNGU. jadi, mereka masih awam dalam info pengunaan ABD. apa saja efeknya, harus mulai gimana agar dapat menggunakan sebaik-baiknya, pengalaman saya dalam pengunaan ABD itu gimana, harga berapa ya macam-macam itulah informasi yang sangat dibutuhkan oleh orang tua anak Tuli/Tuna rungu. Oleh karena itu, aku akan menjawab semua pertanyaan kalian sebisa aku ya. Mohon maaf kalau ada yang kekurangan, kalian bisa berkonsultasi ke dokter THT atau ngobrol dengan orang tua lain yg sama seperti kalian.

ABD (ALAT BANTU DENGAR) sudah ada lama saat ada orang yang didifonis ke-tuli-an atau tunarungu maupun ada masalah pendengaran. ABD itu solusi pertama bagi yang punya gangguan.

Jadi, dari saya mengalami gangguan pendengaran dari lahir. Dari dini ya memang seharusnya sudah memakai ABD, namun orang tua saya masih awam dan kurang informasi tentang pengunaan ABD. Nah, saat saya didifonis tunarungu oleh dokter, orang tua saya lalu mencari solusi agar aku dapat mendengar itu harus bagaimana. Lalu, orang tua saya merujukan ke dokter spesialis THT sekaligus konsultasi agar aku kecil diterapi. Disitulah, ada yang menawarkan untuk memakai ABD di tempat.

Seingatku dulu kecil, sering dibawa ke tempat spesialis ABD. tempatnya di Jogja *Sebentar ya lagi tak tanyain dimana tempat mendapatkan ABD* hehe.

seiring bertambahnya usia, dan juga bergantinya ABD. dulu saya masih belum mengerti ada apa yang ada di telinga. kenapa alat itu membuat saya terganggu, misal di keadaan tidur, alat itu kalau didekatkan tangan pasti suaranya bunyi tinggi mencicing sekali sudah pasti terganggu bagi menggunakannya. Bahkan pernah ABD langsung aku buang, karena saking marah atau kesal ya entah dulu kecil saya suka tantrum. Misalnya, aku ingin apa tapi orang tua saya tidak memahaminya bisa saja anak itu langsung tantrum. Kecil-kecil sudah sering tantrum bermacam-macam. hehe. Terus ABD yang aku buang di jalan ya hilang lah. Lalu dimarahi orang tua saya. Padahal, saya tidak mengerti apa-apa kenapa saya dimarahi hanya karena ABD.

ya karena ABD suatu barang pokok yang sangat penting untuk orang dengan gangguan pendengaran, serta juga biayanya sangat mahal. kalau masalah harganya mahal ya memang harus dijaga dengan baik-baik.

Kira-kira dari umur 2,5 tahun, saya sudah mulai memakainya, karena orang tua saya harus menabung agar dapat membelikanku ABD. Ya Allah, perjuangan orang tua saya hanya ingin anaknya dapat mendengar. itulah yang diinginkan semua orang. Tetapi, menurut saya, pengunaan ABD memang bagus tapi setidaknya harus tahu terlebih dahulu tentang ABD.

Lalu, apa saja rasanya saat memakai ABD?

1. Pemeriksaan pendengaran terlebih dahulu

Gangguan Pendengaran/Tuli/Tunarungu. banyak istilah tetapi maknanya sama. Ada bermacam-macam. Seperti Ringan, Sedang maupun Berat. Saya jelaskan ya..

a) Tunarungu ringan (mild hearing loss)
Siswa yang tergolong tunarungu ringan mengalami kehilangan pendengaran antara 27-40 dB, ia sulit mendengar suara yang jauh sehingga membutuhkan tempat duduk yang letaknya strategis
b) Tuna rungu sedang (moderate hearing loss)
Siswa yang tergolong tunarugu sedang mengalami kehilangan pendengaran anatara 41-55 dB, ia dapat mengerti percakapan dari jarak 3-5 feet secara berhadapan ( face to face), tetapi tidak dapat mengikuti diskusi kelas. Ia membutuhkan alat bantu dengar serta terapi bicara.
c) Tunarungu agak berat (moderately severe hearing loss)
Siswa yang tergolong tunarungu agak berat mengalami kehilangan pendengaran antara 56-70 dB, ia hanya dapat mendengar suara dari jarak dekat sehingga ia perlu menggunakan hearing aid.
d) Tunarungu (severe hearing loss)
Siswa yang tergolong tunarungu berat mengalami kehilangan pendengaran antara 71-90 dB, sehingga ia hanya dapat mendengar suara-suara yang keras dari jarak dekat.
e) Tunarungu berat sekali (profound hearing loss)
Siswa yang tergolong tunarungu berat sekali mengalami kehilangan pendengaran lebih dari 90 dB, mungkin ia masih mendengar suara yang keras, tetapi ia lebih menyadari suara melalui getarannya (visbratiaons) dari pada melalaui pola suara.
lebih lengkap lagi... di link CIRI-CIRI TUNARUNGU

Rasanya campur aduk. kalau sudah memakai memang ada suara tergantung berapa desibel.
Jadi, sebelum memakai ABD, harus ditest dulu untuk memeriksa berapa desibel. Umurnya beda dan juga bedanya pemeriksaan bagaimana. kalau masih kecil biasanya pakai test BERRA disediakan di Rumah Sakit. Nah, kalau umurnya sudah agak besar dan dapat merespon apa yang diinstruksi barulah pake test mengukur desibel dengan merespon suara yg ditest.

Desibel saya sendiri di kanan 70 db (masih bisa dengar tapi frekuensi harus tinggi, seperti suara klakson, motor, drum) dan di Kiri 90 db (tidak ada suara apa-apa).Dan, saya termasuk tunarungu agak berat dan berat sekali. kalau suara manusia ya gabisa lah biasanya di 0 db (normal) yang bisa dengar suara manusia. Ada anak lahir Tuli itu bermacam-macam penyebabnya jadi disegerakan diperiksa agar tahu penyebabnya kenapa dan harus menggunakan ABD jenis apa..

Jadi, hasil pemeriksaan tersebut. saya dapat memakainya di kanan saja. kenapa tidak di KIRI? ya kalau sarafnya tidak dapat bekerja jika dipakaikan juga tidak akan bekerja. Jadi, di telinga KANAN dapat bekerja walau kecil terus dipakaikan ABD tetap bisa bekerja ditambahkan ada suaranya. Jangan dipaksakan ya karena tidak semua bisa terlihat hasilnya. biasa penasaran apakah anak itu dapat mendengar atau tidak. wajarlah, anak masih kecil belum mengetahui apa-apa.

Sebenarnya, pengunaan ABD memang ada suaranya namun sulit sekali menangkap apa yang orang ngomong. itu karena belum terbiasa dan terlatih. berbeda-beda orang bisa dengar atau tidak. Ada yang bisa mendengar orang berbicara dan dapat memahaminya itu karena dari bayi sudah mulai memakainya jadi sudah terbiasa. Nah, kalau saya baru mulai umur kira-kira 2,5 tahun sudah mulai memakainya. Lalu, di Sekolah sudah ada pelatihan menangkap suara. seperti latihan suara nada, irama, dikte tangkap suara orang yang ngomong dengan menutup mulut. Memang bagi saya merasa berat karena teman-teman saya tidak semua bisa. Dan aku masih bisa, itu karena saya bersyukur masih bisa mendengar suara walau terbantu dengan ABD.

2. Beli dimana? Harga berapa? Merk apa?

Jadi gini, Ibu bilang tempatnya di JL. bulak Sumur dekat Mirota Kampus. Nah, kalau sekarang masih ada dipindahkan ke ABDI (Pusat Alat Bantu Dengar) jl. Simanjutak terban. bisa cari di google maps.
Dulu masih harganya 3,5 juta satu pcs saja bukan 1 pasang. seiringnya perkembangan Alat Bantu Dengar sudah diperbarui lebih bagus lagi jadi sekarang sudah naik harganya. Saya beli baru lagi karena ABD punya saya sering hilang. terlebih lagi sering bergonta-ganti ABD itupun naiknya harganya. baru tahun 2012 an kalau tidak salah, saya membeli seharga 4 juta. Kalau sekarang, saya dengar informasi sekarang dari teman-teman saya yang baru saja membelinya harganya 5 juta.
Merk yang saya pakai dari pertama sampai sekarang ya ABDI. kualitas memang bagus namun biayanya lumayan mahal.

3. Rasanya pertama kali mulai memakai

Ya, ada suaranya. suara dengan frekuensinya tinggi. namun, yang belum pernah kenal suara tersebut memang sering dialami oleh aku. Misal, suara motor lewat, otomatis lihat motornya. Nah, petir itu masih terdengar. "suara apa itu". "itu petir:. akan lebih baik dikasih tahu asal suaranya, agar dapat mengenali suara sejak dini. seperti tepuk tangan.
nah, di keluarga saya sering memanggilku dengan tepuk tangan atau memukul alatnya ketika aku sudah masih pake ABD. ya memang harus seperti ini tapi tidak harus. karena tidak semua bisa. akan lebih baik dipanggil dengan colek atau melempar barang. tergantung, anak bisa dengar atau tidak, enaknya dipanggil dengan cara apa. Ada orang tetap pakai ABD saat dipanggil juga tidak direspon itu karena anak itu sudah Tuli berat sekali.

4. Dengan ABD, saya bisa berbicara sampai lancar!

Tidak semua bisa seperti hal tersebut. Saat pelatihan wicara tetaplah menggunakan ABD di depan guru. Di saat guru mulai mengarahkan agar aku mengikutinya. saya dapat latihan seperti ini di SLB B Karnnamanohara. Selain itu, juga belajar di rumah secara langsung diajarkan oleh Bapak saya. Bapak sudah menganggap saya itu teman ngobrol Bapak, jadi Bapak banyak mengajariku beberapa Abjad yang benar dan jelas. lama-lama juga akhirnya bisa bicara terus bisa ngobrol terus sama Bapak. suaraku yang dikeluarkan bisa ditangkap sendiri melalui ABD. Nah, saat itu sama seperti orang normal meniru suara org lain.

namun, masih banyak yang tidak bisa berbicara itu karena kurangnya didikan dari orang tua. padahal sudah ada GURU di Sekolah, ya egaklah. Peran orang tua itu penting, anak menjadi bisa itu karena semua dilakukan orang tuanya sendiri. Semua orang tua pasti ingin anaknya bisa berbicara. mulailah  berusaha menginstruksi anak kalian dengan mudah dan asik. kalau tidak tahu caranya bisa minta bertanya kepada Guru bagaimana cara mengistruksi anak dalam belajar wicara :)

Mengenai Terapi Wicara, nanti saya akan mengepost selanjutnya setelah ini.

Nah, semuanya sudah aku jelaskan bagaimana rasanya orang memakai ABD itu sudah terjawab. ini memang saya sendiri mengalaminya. Dan juga, sering bertukar cerita dengan teman-teman yang memakai ABD juga. Mereka mengalaminya sama seperti saya. aku dan mereka itu berbeda pengunaannya. bermacam-macam MERK, jenis ABD berbeda. cara nangkapnya juga berbeda. Ada yang bilang ABD bikin pusing saking berisik. hehe.. Saat ini saya masih menggunakannya, tetapi ABD sedang baterainya habis. jadi, jarang memakainya.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman waktu SMP (Sekolah Menengah Pertama)

Alhamdullilah setelah tamat SD (Sekolah Dasar) dan menjadi Alumni SDN GEJAYAN, sesungguhnya aku masih mampu melanjutkan Sekolah umum SMP lagi. Setelah lama berpikir mencari sekolah yang menerima anak inklusi karena aku memiliki terbatasan mendengar. Bu Nining (guru pendamping di SDN GEJAYAN) yang memberiku pilihan sekolah SMP. Pilihannya yaitu SMP N 2 SEWON YK dan SMP TAMAN DEWASA IP YK. Setelah UN SD, liburan pun tiba aku tidak hanya sekadar bersantai tetapi berniat untuk melanjutkan SMP karena itu aku mencari sekolah SMP. Aku lebih milih sekolah di SMP TAMAN DEWASA IP YK daripada di SMP N 2 SEWON YK. Karena sekolah SMP TDIP yk jaraknya dari rumahku lebih dekat tetapi bukan bebas biaya namun melainkan biaya SPP yg sangat mahal tetapi aku tetap minat. Sementara SMP N 2 SEWON YK memang bagus dan bebas biaya, di sana juga alumni anak-anak tunarungu dan juga teman lamaku dulu seperti kak Kaka,Kak Riri, banyak lagi tetapi jarak nya sangat jauh seperti ke SDN GEJAYAN. Aku tidak ingi...

Cerita Wayang RAMA SHINTA (bahasa indonesia dan inggris)

*** Kisah Ramayana diawali dengan adanya seseorang bernama Rama, yaitu putra mahkota Prabu Dasarata di Kosala dengan ibukotanya Ayodya. memiliki tiga saudara bernama Barata, Laksmana dan Satrukna. Rama lahir dari isteri pertama Dasarata bernama Kausala, Barata dari isteri keduanya bernama Kaikeyi serta Laksmana dan Satrukna dari isterinya ketiga bernama Sumitra. Mereka hidup rukun. Sejak remaja, Rama dan Laksmana berguru kepada Wismamitra sehingga menjadi pemuda tangguh. Rama kemudian mengikuti sayembara di Matila ibukota negara Wideha. Berkat keberhasilannya menarik busur pusaka milik Prabu Janaka, ia dihadiahi putri sulungnya bernama Sinta, sedangkan Laksmana dinikahkan dengan Urmila, adik Sinta. Setelah Dasarata tua, Rama yang direncanakan untuk menggantikannya menjadi raja, gagal setelah Kaikeyi mengingatkan janji Dasarata bahwa yang berhak atas tahta adalah Barata dan Rama harus dibuang selama 15 (lima belas) tahun. Atas dasar janji itulah dengan lapang dada Rama pergi menge...

STUDY TOUR KE BALI

STUDY TOUR KE PULAU DEWATA, BALI Pada tanggal 11 Desember 2015, SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta mengadakan acara Study Tour ke Pulau Bali. Pukul 08.00 WIB, Kami berkumpul di Lapangan Karang, kotagede sekitar sekolahku. Menurut data yang kami terima, aku ditempatkan bus no. 2 dari jumlah 4 bus. Setelah kami naik ke bus 2, bus no 2 pun berangkat dengan no urut 2. Selfie dulu sebelum otw Dalam perjalanan, ada yang tidur, ada yang bercanda, berfoto-foto, ada yang menari dan menonton film untuk menghilangkan bosan. Sekitar jam 12.00 WIB, kami berhenti di rumah makan di Ngawi untuk makan siang dan melaksanakan sholat dhuhur dan sholat Jum’at. Setelah, makan siang kami dilanjutkan untuk Sholat dhuhur dan bagi anak laki-laki melaksanakan sholat jum’at. Setelah semua selesai, kami melanjutkan kembali dalam perjalanan. Pada pukul 19.30 WIB, kami telah sampai di Rumah Makan daerah Pasuruan, Probolinggo untuk makan malam dan melaksanakan sholat magrib di jamak dengan isya...